Langsung ke konten utama

Lika-liku perjalanan RRQ di VCT 2023 Pasific

 Keep fighting, RRQ!


Sebagai wakil Indonesia, RRQ mengawali perjalanan mereka di VCT 2023 Pasific dengan hasil yang tidak begitu memuaskan. Dari 2 pekan pertama yang mereka jalani, RRQ belum mencatatkan hasil baik dengan kekalahan dari tim asal Korea dan Jepang.

Pertama, mereka harus takluk di tangan Gen.G Esports dengan skor 0-2 (27/3) dan kedua, mereka takluk di tangan ZETA Division dengan skor 1-2 (1/4). Walau berhasil memenangkan satu map dari ZETA tetap saja RRQ butuh hasil yang lebih baik.

Tidak mudah bagi RRQ dengan susunan pemain Indonesia-Filipina di bawah asuhan Ewok & Yb sebagai staf pelatih untuk cepat beradaptasi. Setelah mengarungi perjalanan yang tak mudah di VCT LOCK//IN Sang Raja dari segala Raja butuh berbenah cepat.

IGL dari RRQ, David “Xffero” Monangin pun membagikan beberapa cerita perjalanan timnya di VCT 2023 Pasific. Walau masih berusaha untuk menemukan performa terbaiknya, ada berbagai hal yang menjadi permasalahan RRQ.

Penjelasan Xffero tentang performa RRQ di week awal VCT 2023 Pasific

Mengawali perjalanan mereka di VCT 2023 Pasific, RRQ langsung dihadapkan dengan tim asal Korea Selatan, Gen.G Esports. Tim yang dipimpin oleh Kim “Meteor” Tae-O itu menjadi salah satu pesaing yang berhasil menjegal debut perdana Xffero cs.

Menurut Xffero, ada faktor internal yang mempengaruhi performa mereka saat menghadapi Gen.G di mana timnya tak berhasil tampil prima seperti biasanya.

“Di minggu pertama melawan Gen.G, kami tidak bermain seperti apa yang kami lakukan saat latihan. Kami tidak bermain prima seperti biasanya, ada masalah komunikasi,” ucap Xffero kepada ONE Esports.

Memang, tak mudah baginya untuk menjadi IGL di sebuah turnamen besar sekelas VCT 2023 Pasific. Walau sudah dibantu oleh rekannya, Saibani “Fl1pzjder” Rahmad, eksekusi strategi RRQ masih jauh dari penilaian baik.

Di luar pertandingan, Xffero selalu merangkul rekan setimnya. Ia mencoba untuk memotivasi rekan setimnya agar performa tim jauh lebih baik, agar performa mereka lebih maksimal di match berikutnya.

Selalu ada momen atau waktu di mana semua saling berbincang satu sama lain, Xffero meminta rekan setimnya khususnya dari Filipina agar tidak membebani dirinya ketika bertanding membawa nama baik tim.

“Kami sering ngobrol satu sama lain, terutama dengan para pemain Filipina supaya mereka tidak terlalu terbeban dengan diri sendiri. Bermainlah senyaman mungkin, jangan terbeban dengan kekalahan, para penggemar dan pihak manapun,”

“Terbukti kami tampil sedikit lebih baik saat melawan ZETA,” tambah dia.


Xffero menambahkan, ada perbedaan kekuatan dan cara bermain tim asal Korea Selatan dan Jepang di VCT 2023 Pasific. Perbedaan karakteristik lawan-lawan mereka menjadi salah satu poin penting untuk membantu tim menyusun strategi.

“Tim-tim Korea bermain lebih terstruktur. Tapi kalau ZETA bermain lebih lamban dan ketika bermain di map dengan 3 sites sedikit ada keuntungan kalau lawan kalian bermain lambat karena kalian bisa main sedikit lebih agresif,” ungkap Xffero.

Walau saat ini menelan dua kekalahan dan berada di papan bawah klasemen, Xffero tetap optimistis jika timnya bisa mengatasi siapapun lawan lainnya di VCT 2023 Pasific. Ia juga mengucapkan terima kasih ke semua penggemar..



“Saya tidak terlalu peduli (kami) menghadapi siapapun lawannya. Kami mencoba untuk mempelajari setiap pertandingan mereka, cari cara untuk melawan mereka, dan kami cukup pede untuk pertandingan berikutnya,” tuturnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

EVOS: A Dominant Force in eSports

  Dalam hal eSports, hanya sedikit organisasi yang dapat menandingi kesuksesan dan pengaruh EVOS. Didirikan pada tahun 2016, EVOS telah berkembang menjadi salah satu tim yang paling dominan dan disegani di dunia game kompetitif. Dengan pemain bertalenta, kecakapan strategis, dan basis penggemar yang kuat, EVOS telah memantapkan posisinya sebagai kekuatan yang harus diperhitungkan. Dalam artikel ini, kita akan mendalami kebangkitan EVOS, pencapaiannya, dan faktor-faktor yang berkontribusi pada kesuksesannya. EVOS, kependekan dari Evolution of Strategy, didirikan di Indonesia dengan tujuan menjadi organisasi eSports utama. Organisasi tersebut dengan cepat membuat nama untuk dirinya sendiri dengan mengumpulkan pemain berbakat di berbagai game, termasuk Mobile Legends: Bang Bang, Free Fire, dan League of Legends. Komitmen EVOS untuk membina bakat lokal dan menyediakan platform bagi para calon gamer telah memainkan peran penting dalam keberhasilannya. Salah satu pencapaian EVOS yang menonjo

Ambisi Alter Ego bukan sekadar tembus franchise league Valorant

 Dengan kekuatan roster baru, Alter Ego optimistis menghadapi VCT Challengers Indonesia Split 2 dan memiliki harapan besar menembus VCT 2024 Pasific. Kehadiran roster baru Alter Ego yang diperkuat oleh beberapa veteran seperti Asteriskk, Eeyore dan Roseau sebagai pelatih terbukti ampuh meningkatkan performa mereka di VCT Challengers Indonesia Split 2 saat ini. Mereka menghadirkan warna baru yang membuat AE semakin kuat dan menajamkan performa di scene kompetitif Indonesia. Mengawali debut roster baru dengan baik ketika mengalahkan BOOM Esports dengan skor 2-1 dan DEWA United Esports dengan skor 2-0 di round 2 dan round 3, tetap saja Alter Ego tak mau jemawa dengan hasil baik tersebut. Sinergi yang berhasil dibangun oleh para veteran dan juga para pemain muda bertalenta seperti deLb dan Kushh membuat Alter Ego optimistis menatap sisa laga dengan harapan baru dan belajar penuh dari kesalahan mereka di split 1. Kehadiran para veteran bukanlah opsi yang sia-sia bagi Alter Ego.  ONE Esports

Roster Timnas Valorant Indonesia SEA Games 2023: Seluruh bintang FPS bersatu!

 Penuh bintang! Mari sambut roster Timnas Valorant Indonesia untuk SEA Games 2023 Kamboja. Roster Timnas Valorant Indonesia akhirnya resmi diumumkan oleh PB ESI pada Minggu (5/3) di mana para bintang FPS terbaik Indonesia bersatu. Proses pembentukan Timnas Valorant Indonesia memang tak sesederhana proses dari region lain entah itu Filipina, Vietnam, Singapura dan lainnya. Memanggil seluruh putra bangsa terbaik di bidangnya, ada seleksi ketat yang dijalankan. Tak heran, dalam perjalanan membentuk Timnas Valorant Indonesia, sang pelatih, Baskoro “ Roseau ” Dwi Putra harus cermat memilah milih pasukan yang tepat. Mengingat, Valorant baru menjalani debut dalam turnamen SEA Games untuk pertama kalinya. Indonesia menorehkan rekor bagus dalam nomor pertandingan baru, berkaca dari hasil Timnas Free Fire pada SEA Games 2021 Vietnam tahun lalu. Mampu bersaing dengan semua negara di level Asia Tenggara, tentu Indonesia tak gentar. Perpaduan kekuatan antara para pemain veteran dan berpengalaman se